Jurnal Kesehatan


Kemiskinan dan Pneumonia pada Balita 

(212.6 per 10.000 penduduk) memperlihatkan kecende- rungan yang meningkat tajam. Survei Kesehatan Nasional pada tahun 2001, menemukan proporsi kema- tian bayi akibat ISPA (28%) dan pneumonia (80%) ma- sih sangat tinggi. Pada akhir tahun 2000, angka kematian pneumonia pada balita, diperkirakan mencapai 4,9 per 1000 yang berarti bahwa rata-rata terjadi satu kematian balita akibat penomonia setiap lima menit. Pada tahun 2004, Pemerintah Indonesia menargetkan untuk menu- runkan angka kematian dan kesakitan pneumonia pada balita masing-masing menjadi 3 per 1000 dan 8-16%. Berbagai studi membuktikan bahwa faktor sosio-eko- nomi berkontribusi besar terhadap kejadian penyakit sa- luran pernapasan. Berbagai studi di negara berkembang memperlihatkan secara jelas hubungan antara status so- sial ekonomi dengan kejadian pneumonia balita. Kelompok masyarakat yang berasal dari sosio-ekonomi rendah relatif lebih banyak mengunjungi fasilitas pelaya- nan medis. Penduduk yang berpenghasilan rendah beri- siko sakit 43% (OR 1,43; 1,12-1,84) dan terakses lebih banyak terhadap pelayanan kesehatan (9%, OR 1,49; 1,24-1,79). Studi mortalitas pneumoni balita di Amerika Serikat selama periode 58 tahun (1939 -1996), mene- mukan penurunan kematian anak yang sangat besar (98%). Hal tersebut membuktikan bahwa Program inter- vensi The Women, Infants and Childrenyang dilakukan pada tahun 1972 terbukti sangat meningkatkan akses penduduk miskin pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya Klik Disini

Anda Butuh Bantuan Pembuatan Skripsi?Tesis?Disertasi? (Semua Jurusan?) atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hub: 085729587732


No comments:

Post a Comment