Hidup menunjukkan berbagai tingkat organisasi. Atom terorganisir ke dalam suatu molekul,
molekul ke dalam organela, dan organela ke dalam sel, dan sebagainya. Sama seperti atom yang
merupakan unit dasar suatu materi, sel merupakan unit struktural dan fungsional dasar dari
semua makhluk hidup. Kata sel berasal dari bahasa Latin ‘cella’ yang berarti ruangan yang kecil,
dan pertama kali ditemukan oleh seorang ahli mikroskop yang meneliti struktur gabus. Semua sel
digambarkan dengan membran sel dan semua sel mempunyai sitoplasma. Namun demikian, di
luar generalisasi ini, terdapat beberapa perbedaan diantara sel pada organism-organisme yang
berbeda. Sel dari Domain Arkhaea dan Bakteri (keduanya adalah Prokariota) berbeda dengan
organism yang lainnya. Prokariota tidak mempunyai membran yang menyelubungi nucleus, juga
beberapa organela bermembran yang bebas. Sel dari Domain Eukariota (Tumbuhan, Binatang,
Fungi, dan Protista) memiliki nucleus yang sebenarnya (dengan membran ganda) yang melingkupi
kromosom, dan terdapat berbagai organela bermembran yang bebas yang ditemukan pada
sitoplasma. Sel eukariota yang autotropik, dapat dikenali dengan adanya struktur fotosintetik yang
disebut kloroplas yang tidak ditemukan pada sel yang heterotropik. Sel tumbuhan memiliki dinding
sel yang kaku yang terdapat di luar membran sel (sama seperti Fungi, beberapa Protista dan
sebagian besar Arkhaea dan Bakteria) tetapi sel binatang tidak memiliki dinding sel. Beberapa
struktur yang penting dari sel tidak dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya,
sehingga digunakan foto yang dibuat dengan menggunakan mikroskop elektron untuk mengetahui
ultrastruktur sel.
Masing-masing sel adalah unik, tersusun atas karbohidrat protein, lipid, dan senyawa yang
lain, yang tersusun dalam suatu unit struktural dan fungsional yang rapi. Makromolekul yang
terdapat di dalam sel sangat luar biasa strukturnya untuk hubungan fungsional. Pada bagian ini
akan ditunjukkan bagaimana struktur sel dan, terutama struktur komponen sel, membantu fungsi
dari sel tersebut.
Sejarah Sel
Penelitian tentang sel telah berlangsung lebih dari 300 tahun, bersama dengan berkembangnya
mikroskop. Mikroskop optik pertama kali ditemukan pada abad 17. Pendeknya, para peneliti mulai
meneliti jaringan biologi yang masih hidup maupun yang sudah mati, dengan tujuan untuk lebih
mengerti mengenai ilmu kehidupan. Beberapa penemuan penting yang relevan adalah sebagai
berikut :
1. Penemuan mikroskop yang menyebabkan ilmuwan pertama kali melihat sel biologis.
2. Robert Hooke pada tahun 1665 mengamati gabus di bawah mikroskop dan menguraikan
apa yang disebutnya sel gabus.
3. Anton van Leeuwenhoek menamakan organism sel tunggal yang dilihatnya di bawah
mikroskop dengan ‘animalcules’
4. Matthias Jakob Schleiden, seorang botanis, pada tahun 1838 mengatakan bahwa semua
tumbuhan tersusun atas sel-sel
5. Theodor Schwann, seorang zoologis, pada tahun 1839 mengatakan bahwa semua hewan
tersusun atas sel.
Baca selengkapnya klik disini
Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis? Disertasi? (Semua Jurusan)
Atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hubungi 085729587732

No comments:
Post a Comment