ABSTRAKSI
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di SMA
12 Semarang ternyata hasil belajar kimia siswa kelas XI IPA 1 SMA 12 Semarang
masih rendah yaitu nilai rata-rata untuk materi larutan asam dan basa adalah 56,74
dengan ketuntasan klasikal 37,21% dan rata-rata nilai untuk materi Stoikiometri
adalah 61,16 dengan ketuntasan klasikal 25,58%. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran didominasi dengan metode ceramah yang berpusat pada guru.
Dengan menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan IBL siswa diberi
tugas untuk membuat pertanyaan yang disertai dengan jawaban, melakukan
penyelidikan dan akhirnya menemukan sendiri konsep-konsep materi yang
dibahas. Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar kimia
siswa kelas XI IPA 1 SMA 12 Semarang tahun ajaran 2005/2006. Apakah
penerapan model pembelajaran dengan pendekatan IBL dapat meningkatkan hasil
belajar siswa?. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar kimia siswa dengan menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan
IBL. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat: (1) bagi siswa hasil
belajar siswa kelas XI SMA 12 Semarang dalam mata pelajaran kimia meningkat
dan pemahaman siswa terhadap konsep kimia meningkat, (2) bagi guru dapat
menambah informasi tentang penelitian tindakan kelas yang cocok untuk mata
pelajaran kimia dan adanya inovasi model pembelajaran kimia oleh guru yang
menitik beratkan pada pendekatan IBL, (3) bagi sekolah sebagai masukan kepada
sekolah tempat penelitian, perlunya penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa SMA tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
dalam tiga siklus. Tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA 12
Semarang. Fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa. Data
hasil belajar kognitif diperoleh dari nilai tes di akhir siklus, data hasil belajar
afektif diperoleh dari hasil angket siswa, sedangkan data hasil belajar
psikomotorik diperoleh dari hasil observasi. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar siswa. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat hasil belajar siswa
yaitu secara klasikal, 85% siswa mencapai ketuntasan belajar minimal 65%.
Dari hasil penelitian, rata-rata hasil belajar kognitif pada siklus I meningkat
dari 47.61 dengan ketuntasan klasikal 27.91% menjadi 77.42 dengan ketuntasan
klasikal 83.72%. Pada siklus II mencapai 86.89 dengan ketuntasan klasikal 100%.
Pada siklus III mencapai 89.77 dengan ketuntasan klasikal 100%. Rata-rata hasil
belajar afektif siklus I, II, dan III berturut-turut adalah 72.31; 77; dan 80.39.
Sedangkan rata-rata hasil belajar psikomotorik pada siklus I, II, dan III berturutturut
adalah 72.09; 76.31; dan 78.78. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat meningkat melalui penerapan model
pembelajaran dengan pendekatan IBL.
Disarankan agar dalam penerapan model pembelajaran dengan pendekatan
IBL hendaknya guru harus bisa memotivasi siswa agar aktif dalam proses
pembelajaran baik di kelas maupun di laboratorium, kreativitas guru perlu
ditingkatkan untuk menjadikan model pembelajaran dengan pendekatan IBL lebih
menarik.
Baca selengkapnya klik disini
Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis? Disertasi? (Semua Jurusan)
Atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hubungi 085729587732

No comments:
Post a Comment