Abstrak Nasionalisme seringkali diidentikkan sebagai kekuatan pembangkit bangsa khususnya Indonesia seiring dengan peringatan 100 tahun kebangkitan nasional pada 20 Mei 2008 yang lalu. 20 Mei yang merupakan hari lahirnya Boedi Oetomo yang akhirnya dianggap sebagai hari kebangkitan nasional ternyata mendapatkan kritik bahwa sebenarnya momen kebangkitan nasional tidaklah tepat dilekatkan pada lahirnya Boedi Oetomo sebagai gerakan kooperatif terhadap Belanda dengan anggota golongan ningrat Jawa dan Madura dengan anggaran dasar berbahasa Belanda, justru Syarikat Islam yang menunjukkan indikasi kebangkitan nasional sebagai gerakan non-kooperatif terhadap Belanda dengan anggota berbagai kalangan di suatu wilayah yang disebut nusantara dengan anggaran dasar berbahasa Melayu--yang merupakan bibit awal bahasa Indonesia. Begitu pula, tulisan ini akan menelusuri lebih jauh untuk membuktikan pernyataan bahwa nasionalisme merupakan kekuatan pembangkit bangsa, benarkah nasionalisme memang menyebabkan kebangkitan atau justru dapat menimbulkan perpecahan? Tentu saja, tulisan ini menyajikan bukti-bukti yang argumentatif dan dapat dijadikan bahan perenungan.
A. Pendahuluan
Nasionalisme tidak lepas dari unsur konsep nation, nasional, isme. Ketiga unsur ini memiliki arti yang berbeda, yang sama berbeda dengan definisi nasionalisme. Nation berarti kumpulan penduduk dari suatu propinsi, suatu negeri atau suatu kerajaan. Adapula yang mengartikan suatu negara atau badan politik yang mengakui suatu pusat pemerintahan bersama dan juga wilayah yang dikuasai oleh negara tersebut serta penduduk yang ada didalamnya, atau lebih mudahnya dikatakan sebagai bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, nasional berarti bersifat kebangsaan; berkenaan/berasal dari bangsa sendiri; meliputi suatu bangsa. Nasionalisme lebih merupakan paham meskipun memiliki akhiran-isme. Hal ini pun diakui dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa nasionalisme bermakna paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri.
Nasionalisme bukan merupakan ideologi karena ideologi lebih bersifat mendalam. Ideologi adalah pemikiran yang mendasar dan menyeluruh tentang manusia, alam dan kehidupan yang memunculkan aturan atau sistem operasional dalam menjalankan berbagai aspek kehidupan. Dengan definisi seperti ini maka hanya dapat ditemukan 3 definisi bersifat murni yaitu Liberalisme-Kapitalisme, Sosialisme-
Komunisme dan Islam.2 Sedangkan yang lain merupakan ideologi yang bersifat mencampur, memadukan dan mengkompromikan seperti halnya ide tentang Third Way yang digulirkan Anthony Giddens yang merupakan kompromi antara Liberalisme dan Sosialisme.3 Nasionalisme secara konseptual memiliki makna yang beragam. Ada yang mengartikan nasionalisme sebagai (1) kulturnation4 dan staatnation5; (2) loyalitas (etnis dan nasional) dan keinginan menegakkan negara; (3) identitas budaya dan bahasa, dan sebagainya.
Baca Selengkapnya Klik Disini
Anda Butuh Bantuan Pembuatan Skripsi?Tesis?Disertasi? (Semua Jurusan?) atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hub: 085729587732
No comments:
Post a Comment