PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu atau AKI di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN. Di Thailand resiko kematian ibu karena melahirkan hanya 1 dari 100.000 kelahiran. Sasaran pembangunan kesehatan tahun 2005-2009 adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses terhadap pelayanan kesehatan yang mencakup, meningkatnya umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 67,9 tahun, menurunnya angka kematian bayi dari 35 menjadi 25 per 1000 kelahiran hidup, menurunnya AKI dari 307 menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup dan menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 25,8% menjadi 20%. Hasil survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2005, angka kematian ibu di Indonesia 307 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan kecenderungan seperti ini, pencapaian target Millenium Development Goal (MDG) untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 225/100.000 kelahiran hidup akan sulit terwujud kecuali akan dilakukan upaya yang lebih intensif untuk mempercepat laju penurunannya. Ada tiga fase terlambat yang berkaitan erat dengan angka kematian ibu hamil dan bersalin3, yaitu: 1. terlambat untuk mengambil keputusan mencari pertolongan ke pelayanan kesehatan terdekat atau merujuk dari pelayanan kesehatan ke pelayanan kesehatan lainnya; 2. terlambat untuk sampai atau tiba di pelayanan kesehatan; 3. terlambat menerima asuhan atau sampai di pelayanan kesehatan. AKI di Propinsi Jawa Tengah, tahun 2006 sebesar 101,37 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi (AKB) Propinsi Jawa
Tengah 2006 sebesar 14,23 per 1.000 kelahiran hidup. Dari kematian ibu tersebut yaitu sekitar 20 % terjadi pada masa kehamilan, masa bersalin 55,5% dan 24,5 % terjadi pada masa nifas.4 Di Kabupaten Purbalingga, Angka Kematian Ibu tahun 2005 sebesar 35,49 per 100.000 kelahiran hidup, tahun 2006 54,71 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2007 sebesar 87,53 per 100.000 kelahiran
hidup. Salah satu upaya yang dilakukan Depkes RI dalam mempercepat penurunan AKI adalah mendekatkan pelayanan kebidanan kepada setiap ibu yang membutuhkannya. Untuk mendukung upaya kesehatan dan pencapaian sasaran pembangunan maka diperlukan tenaga kesehatan dalam jumlah, jenis dan kualitas yang tepat dan dapat diandalkan khususnya dalam akselerasi penurunan Angka Kematian Ibu ( AKI ) dan Angka Kematian Bayi ( AKB ).8 Mutu pelayanan kesehatan dapat diidentifikasi dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap petugas Puskesmas yang sedanmemberikan pelayanan kesehatan, melakukan wawancara kepada pasien dan petugas kesehatan, mendengar keluhan pasien dan keluarganya, masyarakat, petugas Puskesmas, membaca dan memeriksa laporan atau rekam medik.9 Di Kabupaten Purbalingga terdapat 22 Puskesmas, Dari data profil kesehatan Kabupaten Purbalingga didapatkan cakupan Indikator pelayanan KIA dalam tiga tahun terakhir.
Baca Selengkapnya Klik Disini
Anda Butuh Bantuan Pembuatan Skripsi?Tesis?Disertasi? (Semua Jurusan?) atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hub: 085729587732

No comments:
Post a Comment