Contoh Skripsi Sosial Kesehatan

PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Sejak ditemukannya penyakit AIDS (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) dan virus penyebabnya HIV (Human Imunodeficiency Virus), muncul dampak yang begitu luas di masyarakat. Ketika individu dinyatakan terinfeksi HIV, sebagian besar menunjukkan perubahan karakter psikososial yaitu : hidup dalam stres, depresi, merasa kurangnya dukungan sosial, dan perubahan perilaku (WHO dalam Nasronudin, 2004). Wolcott, dkk (dalam Ader, 1991) mengemukakan bahwa penderita HIV-AIDS menghadapi situasi hidup dimana mereka sering menghadapi sendiri kondisinya tanpa dukungan dari teman dan keluarga yang memberi dampak kecemasan, depresi, rasa bersalah dan pemikiran atau perilaku bunuh diri. Kurangnya dukungan keluarga berdampak pada respons sosial (emosional) pasien tersebut. Respons sosial (emosional) yang positif dapat mendukung proses pengobatan sehingga progresivitas penyakit setidaknya dapat dihambat dan umur harapan hidup pasien HIV-AIDS lebih panjang. Namun pengaruh dukungan keluarga terhadap respons social – emosional pada pasien HIV dan AIDS masih belum jelas. Dari hasil pengumpulan data yang dilakukan peneliti pada bulan Desember di Unit PIPI (Perawatan Intermediet Penyakit Infeksi) menunjukkan bahwa dari 80% responden penelitian sudah memperoleh dukungan dari keluarga. Namun pada kenyataannya dukungan keluarga yang mereka peroleh dirasakan masih kurang, mereka cenderung tidak menerima kondisi anggota keluarganya yang terinfeksi, tidak 4 ada rasa cinta, dan tidak ada penerimaan serta kecemasan yang tinggi sehubungan dengan prognosa penyakit dan biaya pengobatan sehingga respons sosial (emosional) pasien HIV-AIDS tersebut berkembang ke arah yang negatif. 
Jumlah orang yang terinfeksi HIV terus meningkat pesat dan tersebar luas di seluruh dunia. Di Indonesia sejak pertama kali dijumpai kasus infeksi HIV pada tahun 1987 hingga bulan Januari 2001 telah dilaporkan 1226 kasus infeksi HIV, 461 kasus AIDS secara kumulatif, dan 235 diantara pasien AIDS tersebut telah meninggal dunia. Di Propinsi Jawa Timur sampai tanggal 22 November 1999 prevalensi (kumulatif) HIV-AIDS sebanyak 77 kasus, terdiri dari 60 kasus pengidap HIV dan 17 pasien AIDS. Jumlah kasus terbanyak ada di Kota Surabaya sebanyak 45,5% dan diperkirakan akan terus meningkat sebesar 30% setiap tahunnya. Pada individu dengan HIV positif sistem imunitasnya akan mengalami penurunan dan membutuhkan waktu beberapa tahun hingga ditemukannya gejala tahap lanjut dan dinyatakan sebagai penderita AIDS. Hal ini tergantung pada kondisi fisik dan psikologisnya. Sejak dinyatakan terinfeksi HIV penderita mengalami stres, dikarenakan tingginya tekanan psikososial yang mereka terima baik dari keluarga maupun masyarakat. Oleh karena itu dukungan sosial terutama dari keluarga penting artinya, dan sangat menentukan perkembangan penyakit yang berdampak pada ketiga aspek dalam respons sosial (emosional) pasien HIV-AIDS. Bila hal ini tidak segera diatasi maka dapat menurunkan kondisi kesehatan pasien, mempercepat progresivitas penyakit hingga timbulnya kematian.
Baca Selengkapnya Klik Disini

Anda Butuh Bantuan Pembuatan Skripsi?Tesis?Disertasi? (Semua Jurusan?) atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hub: 085729587732


No comments:

Post a Comment