PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup di dunia diberi amanah oleh Allah Swt., yakni menjadi
khalifah fi al-ard (pemimpin di bumi). Manusia yang diserahi fungsi pengelola
bumi ini berusaha untuk bagaimana dapat menjalankan fungsi ini dengan
sebaik-baiknya menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya
termasuk mengkaji dirinya sendiri dengan segala aspeknya (Darwis, 1996: 99).
Pada hakekatnya manusia mempunyai potensi fujur dan taqwa.
Ketakwaan yang dimiliki manusia, maka akan melahirkan karakter yang
baik. Manusia yang mempunyai karakter yang baik, apabila diberi amanah
menjadi pemimpin sebuah negara, maka negara tersebut akan dikelola menjadi
negara yang adil dan makmur. Sebaliknya, jika manusia mempunyai karakter
buruk, maka tunggulah kehancuran. Menyadari begitu pentingnya karakter
bangsa yang harus dimiliki manusia, para founding father (bapak pendiri
bangsa) paling tidak ada tiga tantangan besar yang harus dihadapi, pertama,
mendirikan negara yang bersatu dan berdaulat. Kedua, membangun bangsa.
Ketiga, pembangunan karakter bangsa (nation and character building) (Samani
dan Hariyanto, 2011:1). Ketiga tantangan tersebut dalam pelaksanaannya
membutuhkan kerjasama semua komponen baik pemerintah maupun setiap
warga negara. Dari ketiga hal tersebut yang sekarang menjadi sorotan publik
adalah membangun karakter bangsa.
Alasan perlunya membangun karakter bangsa yakni keberadaan karakter
dalam bangsa merupakan pondasi. Bangsa yang memiliki karakter kuat,
mampu menjadikan dirinya sebagai bangsa yang bermartabat dan disegani oleh
bangsa-bangsa lain. Oleh karena itu, menjadi bangsa yang berkarakter adalah
keinginan kita semua (Kemendiknas, 2010a: 1). Bangsa Indonesia seharusnya
belajar dari Negara Singapura. Dilihat dari segi umur kemerdekaannya,
Singapura lebih muda daripada Indonesia. Tepatnya pada tanggal 9 Agustus
1965. Bagaimana dengan kondisi sekarang ini? Singapura lebih maju daripada
Indonesia. Diantara kunci keberhasilan Singapura, adalah karakter disiplin,
kerja keras, bersih, dan jujur yang mendarah daging masyarakat Singapura.
Sehingga karakter tersebut menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Selengkapnya Klik Disini
Anda Butuh Bantuan Pembuatan Skripsi?Tesis?Disertasi? (Semua Jurusan?) atau Tugas Perkuliahan yang lain? Hub: 085729587732
No comments:
Post a Comment