Jurnal Hukum Tata Negara



ABSTRAK

Penelitian ini adalah penelitian hukum normatif. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui mengapa Hakim mahkamah konstitusi tidak termasuk dalam pengertian hakim menurut UUD 1945 dan UU No. 24 Tahun 2003 tentang Komisi Yudisial dan untuk mengetahui desains model pengawasan hakim mahkamah konstitusi pasca putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006. 

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa hakim mahkamah konstitusi termasuk dalam kategori hakim yang didasarkan pada argument bahwa UUD 1945 tidak mengenal kategorisasi hakim dan hasil pembahasan rapat PAH I BP MPR tentang amandemen UUD 1945 tidak pernah membedakan makna hakim, serta para ahli hukum umumnya berpendapat bahwa makna hakim adalah semua hakim termasuk di dalamnya adalah hakim mahkamah konstitusi. Pengawasan terhadap hakim mahkamah konstitusi perlu mengadopsi sistem pengawasan terpadu, dimana pengawasan internal dilakukan oleh mahkamah konstitusi dan pengawasan eksternal dilakukan oleh lembaga independen yaitu Komisi Yudisial. 

Dalam rangka mewujudkan sistem pengawasan terpadu terhadap hakim mahkamah konstitusi, perlu dilakukan amandemen UUD 1945 dan segera mungkin melakukan revisi terhadap UU No. 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial dan UU No. 24 Tahun 2003

Kata kunci: pengawasan hakim mahkamah konstitusi, sistem pengawasan hakim, sistem pengawasan terpadu.

Baca selengkapnya klik disini

Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis? atau Disertasi?
Hubungi 085729587732


Makalah ; Kepartaian dan Pemilu


Kekuasaan yang ada saat ini tidak terlepas dari perjalanan politik di masa lalu. Hadirnya penguasa ataupun para oposan tidak serta merta muncul tanpa proses politik. Mereka muncul setelah melalui proses panjang sejarah yang dilaluinya lewat political struggle (pertarungan politik), ideology diffuses (pembauran ideologi), international conspiracy (konspirasi internasional), serta aksi-aksi politik lainnya. Hingga akhirnya seperti layaknya hukum barbar, siapa yang kuat maka merekalah yang bertahan. Gambaran perpolitikan di Indonesia saat ini tidak lepas dari peran dan fungsi partai politik dan masyarakat sendiri sebagai pelaku politik. 

Partai politik dalam hubungannya dengan sistem sosial politik memainkan berbagai fungsi, salah satunya pada fungsi input, dimana partai politik menjadi sarana sosialisasi politik, komunikasi politik, rekruitmen politik, agregasi kepentingan, dan artikulasi kepentingan. Lalu apa sajakah sebenarnya fungsi partai politik dalam hubungannya dalam kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum atau pemilu, apabila melihat keadaan sekarang dimana partai politik telah dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang merasa bahwa partai politik tidak lagi membawa aspirasi masyarakat melainkan keberadaannya hanya dianggap sebagai kendaraan politik yang dipakai oknum-oknum tertentu. Terlebih jumlah partai selama ini sangat fluktuatif dan tidak jarang membingungkan masyarakat awam.

Baca selengkapnya klik disini

Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis? atau Disertasi?
Hubungi 085729587732


Disertasi Hukum



ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi menghasikan internet yang multi-fungsi dan dampak positif maupun negatif pada kehidupan manusia. Disertasi ini berupaya mengungkap permasalahan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi, yaitu mengenai sebab-sebab setiap perkembangan teknologi informasi selalu menimbulkan persoalan hukum; kemampuan hukum yang ada dalam menangani persoalan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi; dan model hukum apa yang dapat melindungi para pengguna internet. Untuk menjawab permasalahan tersebut digunakan paradigma konstruktivisme sebagai acuan dengan metode penelitiannya non-doktrinal (sosiologis) yang bersifat kualitatif.

Persoalan hukum yang ditimbulkan oleh teknologi informasi merupakan persoalan kemanusiaan karena manusia merupakan aktor utama dalam penciptaan dan pengembangan teknologi. Menjadikan persoalan hukum sebagai persoalan kemanusiaan karena menyangkut kodrat manusia yang dapat dinilai sesuai dengan kemanusiaan atau tidak. Kajian hukum yang menempatkan manusia pada posisi yang utama adalah hukum progresif. Penempatan manusia dalam posisi yang utama dalam pemecahan masalah hukum pada persoalan teknologi informasi dapat membawa kebahagiaan bagi manusia. 

Hukum yang ada (the existing law) memiliki keterbatasan kemampuan dalam memecahkan persoalan yang ditimbulkan oleh teknologi informasi, yang meliputi dua aras, yaitu aras teoretik dan aras praktik. Pada aras teoretik, berbagai teori yang ada tak mampu memberi penjelasan mengenai persoalan hukum yang ditimbulkan oleh teknologi informasi. Pada aras praktik, keterbatasan kemampuan dapat dilihat dari efektivitas peraturan yang ada ketika dioperasikan dalam masyarakat. Akibat dari keterbatasan ini maka hanya sedikit kasus cybercrime yang dapat diselesaikan oleh aparat penegak hukum.

The Hybrid of Cyberspace Law merupakan model pengaturan untuk mengatasi keterbatasan kemampuan itu. Model ini merupakan sintesis dari model pengaturan yang selama ini ada, yaitu traditional regulation model yang bersifat top down (peran pemerintah dominan) dan self-regulation yang bersifat bottom up (peran pemerintah kecil, yang utama adalah peran komunitas dalam cyberspace). The Hybrid of Cyberspace Law menempatkan manusia sebagai titik sentral sehingga menampung nilai moral dan etika baik yang ada di real space maupun cyberspace (Netiquette) serta mendorong perkembangan teknologi.

Kata kunci: teknologi informasi, internet, cyberspace law, hukum responsif, hukum progresif, lex informatica, social norm dan code

Baca selengkapnya klik disini

Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis atau Disertasi?
Hubungi segera 085729587732


TESIS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi pengenalan wawasan agraris untuk anak usia dini, mengetahui konsep Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) berwawasan agraris menurut RA “an-Nafi’ah”, dan mengetahui
penerapan konsep tersebut di RA “an-Nafi’ah”. Penelitian lapangan yang termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa wawasan agraris penting ditanamkan sejak dini. Secara teoritis. pengupayaan alam sebagaimana adanya sejauh mungkin cukup esensial untuk membantu tumbuh kembang anak. Semakin bebas anak-anak diperbolehkan berkembang, semakin cepat dan sempurna bentukbentuk
dan fungsi-fungsi tertinggi yang akan mereka capai. Kegiatan seperti berkebun bermanfaat bagi perkembangan fisik anak, yang pada gilirannya akan memengaruhi perkembangan kreativitasnya. Olah tubuh yang baik dapat meningkatkan pemungsian kognitif dan pemrosesan informasi, yang merupakan proses fisik. Kegiatan seperti itu memberi kesempatan untuk menciptakan tanaman kehidupan baru yang dapat menstimulasi perkembangan spiritual dan emosional anak. Fakta empiris di lapangan juga mengatakan bahwa wawasan agraris sudah tepat diberikan kepada anak sejak dini, karena usia tersebut adalah
jendela awal untuk melihat dunia.

RA “an-Nafi’ah” memaknai konsep PAUD berwawasan agraris sebagai upayampemberian masukan kepada anak bahwa dia diharapkan mengetahui keadaan hidup di lingkungannya yang kebanyakan menjadi petani, mereka dibesarkan dalam lingkungan petani, dan nantinya mereka mempunyai harapan agar pertanian bisa modern. Wawasan tersebut dikenalkan agar anak berpikir kreatif untuk menyongsong perkembangan dunia agraris berikutnya.

Baca selengkapnya klik disini

Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis atau Disertasi?
Hubungi segera 085729587732


Skripsi Bimbingan Konseling


ABSTRAK

Dukungan Infrastruktur Jaringan Komputer di SMK Negeri 1 Saptosari sangat memicu untuk dikembangkannya fasilitas-fasilitas layanan kepada siswa. Dalam pembuatan skripsi ini dititik beratkan pada Sistem Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Sms Gateway SMK Negeri 1 Saptosari. Ini adalah sebuah sistem dimana didalamnya mencakup data dan kegiatan siswa apa saja yang telah dilakukan yang dikembangkan melalui media elektronik. 

Sistem Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Sms Gateway SMK Negeri 1 Saptosari yang dikembangkan adalah berbasis web, database, dan sms gateway. Untuk bersaing di era sekarang ini diperlukan suatu informasi yang cepat, tepat dan akurat sehingga diperlukan suatu sistem informasi yang menjadi suatu langkah tepat untuk mendapatkan keakuratan.

Tujuan pembuatan Sistem Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Sms Gateway ini adalah untuk meningkatkan mutu penyediaan, pelayanan dan pengolahan data yang lebih akurat dan terstruktur dalam penyampaian data. Dengan adanya layanan sms gateway baik para siswa maupun orang tua wali dapat mengetahui siswa yang sudah berprestasi atau yang sudah melanggar peraturan sekolah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 10 responden yang menyatakan baik sebesar 80% atau 8 orang dan yang menyatakan cukup sebesar 20% atau 2 orang, sehingga pengembangan Sistem Manajemen Bimbingan Konseling Berbasis Sms Gateway SMK Negeri 1 Saptosari secara umum sudah baik dan layak untuk diimplementasikan di SMK Negeri 1 Saptosari.

Baca selengkapnya klik disini

Anda butuh bantuan pembuatan Skripsi? Tesis atau Disertasi?
Hubungi segera 085729587732